Pada Rabu, 17 Oktober 2022, serangkaian kegiatan ‘Bench Marking’ telah mengantarkan para pemangku kepentingan pendidikan ke sejumlah SMK di Kudus, Jawa Tengah. Salah satu destinasi pertama adalah SMK Raden Umar Said. Di sana, Bapak Nico Andriansyah, M.Pd, memandu kunjungan ke laboratorium dan memaparkan integrasi antara dunia industri dengan pendidikan. Jurusan Animasi, yang menjadi fokus, mampu menjalin kerjasama dengan 8 praktisi industri, memastikan kualitas hasil karya siswa sejalan dengan kebutuhan industri. Terobosan TEFA (Teknologi Informasi dan Komunikasi) jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) menjadi sorotan, dengan siswa diberi kesempatan magang dan mengembangkan proyek akhir berbasis permintaan pasar.
SMK Wisudha Karya menjadi tujuan berikutnya, di mana kepala sekolah, Bapak Fakhrudin, S.Pd, menyoroti adaptasi kebutuhan pasar dalam proses Pembelajaran dengan DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri). Meskipun awalnya ditargetkan untuk jurusan Nautika, kendala peralatan mengarahkan perhatian pada jurusan Mekatronika. Kerjasama dengan Djarum Foundation menandai pendekatan yang sukses dalam memperkuat infrastruktur pendidikan.
Perjalanan berlanjut ke SMK Assa’iddiyah, pusat keunggulan dalam jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL). Pada titik ini, keberhasilan transformasi siswa menjadi tenaga kerja terampil menjadi cerminan kolaborasi efektif antara sekolah dan industri. Selain itu, fokus pada jurusan Akuntansi Keuangan dan Lembaga menunjukkan diversifikasi dalam pemenuhan kebutuhan pasar lokal, yang terlihat dari kemitraan dengan Bank Wakaf Mikro untuk memberikan pengalaman langsung kepada siswa.
Inisiatif-inisiatif di atas mencerminkan semangat dan komitmen SMK di Kudus, Jawa Tengah, dalam mempersiapkan generasi mendatang dengan keterampilan yang relevan dan siap terap. Kerjasama antara sekolah dan industri bukan hanya melahirkan siswa yang berkualitas, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi pembangunan ekonomi dan sosial di wilayah tersebut.