Kemampuan berkomunikasi menjadi salah satu hal yang berharga yang perlu dikembangkan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari. Berbicara depan umum bukan hanya melatih bagaimana cara untuk berbicara, namun juga melatih kepercayaan diri dan jiwa kepemimpinan seseorang. Seseorang yang memiliki jiwa public speaking dapat menginspirasi, mempengaruhi dan meyampaikan pesan dengan jelas kepada audiens yang mendengarnya. Menurut Webster’s Thrid International Dictionary, terdapat dua pengertian mengenai public speaking yakni “The art of process of making speeches in public” dan “The art of effective oral communication with an audience. Jadi menurut kamus ini public speaking adalah bagian seni dari proses penyampaian pidato didepan publik dan seni ilmu komunikasi lisan secara efektif dengan melibatkan pendengar (audience). Pada zaman sekarang, kemampuan untuk dapat berbicara didepan banyak orang, atau public speaking sangatlah penting. Kemampuan public speaking ini juga dilatih di Sekolah SMK Cinta Kasih Tzu Chi, yang diselenggarakan setiap hari Senin dengan durasi berbicara selama 3 menit. Hal ini tentunya akan sangat mendukung murid-murid untuk lebih percaya diri ketika berbicara didepan banyak orang.
Pada kesempatan kali ini, sintya kelas 11 PPLG2 melakukan public speaking pada hari Senin, 15 Juli 2024 saya mendapatkan giliran untuk melakukan public speaking dengan tema empat misi Tzu Chi, yaitu misi amal, misi kesehatan, misi pendidikan, dan misi budaya kemanusiaan. Karena di sekolah diajarkan tentang budaya kemanusiaan atau budaya humanis (人文) maka sintya memutuskan untuk memilih tema tersebut.
Sebelum siswa tampil berbicara di depan umum, siswa diajak mulai menyiapkan script pidato, dan juga melakukan latihan di rumah, supaya Ketika siswa tampil dan memberikan hasil yang maksimal dan menarik pendengarnya. Public speaking yang dilakukan ini masing-msing memiliki durasi 3 menit. Dalam pikiran Sintya, saat maju di sekolah ia merasa deg-degan setiap kali akan berbicara di depan banyak orang. Metode seperti 4-7-8 (Tarik napas 4 detik, tahan napas 7 detik, dan buang selama 8 detik) sudah tidak mempan lagi baginya, bahkan terkadang kaki bisa terasa lemas. Pada akhirnya, bayangan saya bahwa saya akan berpidato selama 3 menit itu hilang begitu saja.
Dengan melakukan public speaking, salah satu bagian dari menumbuhkan rasa percaya diri yang tinggi. Dapat juga meningkatkan skill dalam berkomunikasi dan dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi Sintya, pengalaman ini merupakan sebagai proses dan pelajaran untuknya, supaya di lain hari, jika mendapatkan kesempatan untuk melakukan public speaking lagi, setidaknya bisa lebih baik dibandingkan sebelumnya. Sama seperti kata perenungan Master Cheng Yen, “Apa yang kita lakukan hari ini adalah sejarah untuk hari esok.”
Public speaking bukan hanya tentang bagaimana cara kita berbicara dengan percaya diri ddi depan umum, melainkan public speaking menuntun kita mengenai kemampuan kita dalam mempengaruhi, memotivasi serta membangun relasi yang baik dengan orang lain. Seorang pemimpin yang baik harus dapat membangun relasi dan komunikasi yang baik dengan bawahannya, selain itu juga dapat mempengaruhi dan memotivasi bawahannya lewat komunikasi atau pulic speaking yang baik juga.
Penulis : Ernesta Panjaitan