Have any question? +62 812-9370-7170

Seminar Implementasi Penguatan Kewirausahaan melalui Mata Pelajaran Proyek Kreatif Kewirausahaan

Dalam rangka mempersiapkan generasi penerus yang tangguh dan inovatif, SMK Cinta Kasih Tzu Chi mengadakan seminar mengenai online course untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan yang diikuti oleh siswa kelas XI dan XII dengan judul “Seminar Implementasi Penguatan Kewirausahaan melalui Mata Pelajaran Proyek Kreatif Kewirausahaan”. Seminar ini diadakan di Aula Gedung C lt. 2 pada Selasa, 5 November 2024, pukul 13.30 WIB. SMK Cinta Kasih Tzu Chi mengundang narasumber dari luar dengan latar belakang hebatnya di dunia desain grafis, yaitu Kak Reza Ramadani Firman, S. Ds., M. Ds.

Seminar dibuka oleh Bryan, selaku MC yang akan memandu jalannya seminar kali ini. Sebelum masuk ke penjelasan materi, seluruh siswa dipersilakan untuk berdiri dan berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Kemudian, para siswa diminta untuk tetap berada dalam posisi berdiri dan melakukan penghormatan terhadap Shi Gong. Setelah melakukan rangkaian pembukaan, Bapak Edi Supeno, selaku Kepala SMK Cinta Kasih Tzu Chi, menyampaikan kata sambutan mengenai materi yang akan disampaikan.

Lalu, MC kembali melanjutkan seminar dengan mengundang narasumber, yaitu Kak Reza untuk maju ke atas panggung. Kak Reza memulai seminar dengan 1 pertanyaan, yaitu “Menurut kalian apa itu produk?”. Banyak sekali siswa SMK Cinta Kasih Tzu Chi yang antusias untuk menjawab pertanyaan tersebut. Ada yang menjawab bahwa produk adalah sesuatu yang bisa diperjualbelikan dan ada juga yang menjawab bahwa produk adalah sesuatu yang berupa barang maupun jasa. Selanjutnya, Kak Reza menjelaskan apa yang dimaksud dengan produk kreatif. Kak Reza menjelaskan, produk kreatif adalah produk yang berasal dari gagasan kreatif seseorang sehingga menghasilkan produk baru yang memiliki nilai tambah. Setelah memahami pengertian dasar dari produk kreatif, Kak Reza juga mengajak para siswa untuk berpikir kritis melalui pertanyaan mengenai “Apa yang menjadi hambatan terbesar dalam menciptakan sebuah produk?”. Siswa SMK Cinta Kasih Tzu Chi dengan aktif menjawab bahwa hambatan-hambatan tersebut terdiri dari kurangnya popularitas yang diakibatkan kurangnya promosi. Padahal, saat ini banyak sekali peluang yang bisa dimanfaatkan akibat perkembangan teknologi. Peluang-peluang tersebut terdiri dari:

  • pertumbuhan ecommerce;
  • peningkatan penggunaan AI dan otomasi;
  • digital marketing dan freelance;
  • bisnis berbasis langganan (subscription based);
  • online course.

Kak Reza menjelaskan bahwa peluang-peluang di atas sudah sering kali dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan besar, hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya artikel yang membahas mengenai hal tersebut. Mengapa peluang-peluang tersebut bisa dikatakan efektif? Hal ini dapat terjadi karena tidak bisa kita pungkiri bahwa saat ini pengguna internet semakin berkembang dan akan terus bertambah seiring berjalannya waktu. Sebelumnya Kak Reza sudah pernah membahas mengenai produk kreatif. Saat menciptakan produk kreatif, langkah-langkah yang harus diperhatikan, yaitu:

  • perbanyak inspirasi: pelajari tren dan karya orang lain untuk memicu ide-ide baru;
  • latih berpikir kritis: cari masalah di sekitar yang bisa dipecahkan dengan produk inovatif;
  • eksperimen dengan ide: cobalah berbagai ide tanpa takut gagal;
  • kembangkan keterampilan: tingkatkan kemampuan teknis yang relevan;
  • dapatkan umpan balik: tunjukkan hasil kepada orang lain dan terima masukan untuk perbaikan.

Dalam merencanakan sebuah bisnis, Kak Reza menyampaikan 2 hal penting yang perlu diasah, yaitu hard skill dan soft skill. Hard skill tersebut terdiri dari:

  • manajemen keuangan: kemampuan mengelola anggaran, menganalisis keuangan, dan mengatur cash flow;
  • pemasaran digital: pengetahuan tentang strategi pemasaran di media sosial, SEO, dan branding yang efektif untuk meningkatkan visibilitas produk;
  • riset pasar: kemampuan menganalisis tren, memahami kebutuhan konsumen, dan mengenali kompetitor;
  • perencanaan bisnis: kemampuan membuat rencana bisnis yang detail dan realistis.

Sedangkan, soft skill yang dibutuhkan dalam mengelola bisnis, yaitu:

  • ketangguhan (resillience): kemampuan untuk bangkit dari kegagalan dan beradaptasi;
  • kreativitas: kemampuan berpikir di luar kebiasaan dan menciptakan solusi inovatif;
  • kemampuan komunikasi: keterampilan berbicara dan mendengarkan;
  • kepemimpinan: mampu menginspirasi dan memotivasi orang lain serta mengambil keputusan yang tepat;
  • manajemen waktu: mengatur waktu dengan efektif agar semua aspek bisnis berjalan lancar.

Screenshot

Kak Reza juga menekankan 1 hal yang perlu diterapkan saat berbisnis, yaitu teguh komitmen. Komitmen yang kuat tentu dapat menjadi dorongan besar dalam meraih keberhasilan. Kemudian, MC mempersilakan para siswa untuk bangkit berdiri dan mengungkapkan rasa terima kasih dengan mengucapkan gan en bersama-sama. Lalu, tetap dalam posisi berdiri tegak, para siswa kembali melakukan penghormatan terhadap Shi Gong dan berdoa sebagai tanda berakhirnya seminar pada hari ini.

“Seminar Implementasi Penguatan Kewirausahaan melalui Mata Pelajaran Proyek Kreatif Kewirausahaan” kembali dilanjutkan di hari kedua, yaitu pada Kamis, 7 November 2024, pukul 08.00 WIB. Setelah para siswa telah berkumpul di Aula Gedung C lt. 2, sama seperti hari sebelumnya, MC meminta para siswa berdiri untuk melakukan rangkaian pembukaan, yaitu berdoa, penghormatan terhadap Shi Gong, serta mendengarkan kata sambutan dari Bapak Edi Supeno. Tidak lama setelah itu, Bapak Prima mempersilakan para siswa untuk membuka gawai dan mengisi Google Form mengenai produk kreatif buatan mereka. Kemudian, seluruh siswa diminta untuk menentukan deskripsi singkat, menganalisis apa saja hambatan, peluang, dan kekurangan dari produk yang dibuat.

Setelah para siswa selesai mengisi Google Form yang disediakan, Kak Reza memulai penjelasan dengan menyebutkan judul pembahasan pada pertemuan kali ini, yaitu “Target Audience”. Target audience merupakan sekelompok orang yang akan menjadi sasaran dalam kegiatan komunikasi dan menjadi fokus sasaran perancangan desain. Tidak hanya menjelaskan pengertian dari target audience, Kak Reza juga memaparkan alasan mengapa kita harus menentukan target audience terlebih dahulu sebelum merancang sebuah produk, yaitu agar produk yang dirancang memiliki:

  • hasil yang maksimal;
  • sesuai peruntukannya;
  • tepat sasaran;
  • penyampaian pesan informasi lebih efektif;
  • fokus kepada sasaran.

Kak Reza menyebutkan bahwa dalam menentukan target audience terdapat 3 faktor utama, yaitu demografis, psikografis, dan perilaku. Demografis mencakup hal-hal seperti usia, jenis kelamin, pendapatan pekerjaan, pendidikan, ras, hingga agama. Sedangkan, psikografis adalah penentuan target audience dari gaya hidup, minat, hingga sifat pelanggan. Lalu yang terakhir, perilaku mencakup beberapa variabel, yaitu pengetahuan, sikap, reaksi, dan penggunaan produk oleh konsumen. Untuk mempraktikkan hal yang sebelumnya sudah dipelajari, Kak Reza meminta para siswa untuk membuat target audience sesuai dengan produk yang telah dibuat sebelumnya, lalu menentukan faktor demografis, psikografis, dan perilaku dari produk tersebut.

Dalam merancang sebuah produk yang kreatif, tidak hanya merancang produk yang baru dan bermanfaat, tetapi diperlukan branding serta promotion yang menarik juga. Kak Reza menyampaikan bahwa branding membantu menciptakan identitas dan nilai unik produk yang menarik pelanggan secara emosional, contohnya seperti nama produk, logo, tagline, dan nilai yang ditonjolkan, sementara packaging memberikan tampilan menarik dan melindungi produk, serta menciptakan pengalaman berkesan bagi konsumen. Dalam mencapai target popularitas yang tinggi, promosi yang baik tentu sangat diperlukan. Promosi penting untuk memperkenalkan produk, meningkatkan kesadaran, dan menarik minat beli. Branding, packaging, dan promotion berfungsi meningkatkan daya tarik, membangun loyalitas, dan membuat produk lebih mudah dikenali di antara kompetitor. Berakhir sudah penjelasan materi mengenai produk kreatif dari Kak Reza, namun sebelum menutup seminar, Kak Reza terlebih dahulu melakukan foto bersama dengan siswa SMK Cinta Kasih Tzu Chi. Setelah melakukan foto bersama, para siswa secara serentak mengucapkan gan en kepada Kak Reza dengan dipandu oleh MC. Lalu, tetap dalam posisi berdiri, seluruh siswa melakukan doa bersama dan penghormatan terhadap Shi Gong. Demikian rangkaian kegiatan “Seminar Implementasi Penguatan Kewirausahaan melalui Mata Pelajaran Proyek Kreatif Kewirausahaan” SMK Cinta Kasih Tzu Chi 2024.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *