Sabtu, 20 Agustus 2022, SMK Cinta Kasih Tzu Chi melaksanakan kegiatan Tzu Shao untuk pertama kalinya pada tahun ajaran baru secara offline. Tepat pukul 07.30 WIB, para peserta dikumpulkan di lapangan rumput depan gedung TK Cinta Kasih Tzu Chi. Sebelum berbaris sesuai kelompok, peserta diarahkan untuk mengisi daftar hadir terlebih dahulu. Setelah pengecekan suhu, peserta mengisi daftar hadir dan berbaris memanjang sesuai dengan kelompok yang telah dibagi. Dipimpin oleh mentor masing-masing kelompok, para peserta memasuki gedung TK secara berurut. Sebelum masuk, seluruh mentor dan peserta dihimbau untuk melepaskan sepatu dan memakai watao sebelum memasuki Aula Gedung C lantai 2.
Pukul 08.00 WIB, acara Tzu Shao pertama pada tahun ajaran 2022 pun dibuka oleh Jiejie Michelle selaku pembawa acara dan diawali dengan doa bersama. Seluruh peserta diminta bangkit berdiri untuk melakukan penghormatan terhadap master, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Tzu Shao yang berjudul “Menyingsing Fajar”. Acara Tzu Shao Agustus dengan tema “Lepaskan Diri dari Belenggu Kerisauan dan Kemelekatan, Sumbangkan Kemampuan Bagi Banyak Orang dengan Sepenuh Tenaga”.
Pukul 08.10 WIB, ditayangkan kilas balik kegiatan Tzu Shao satu tahun sebagai awal perkenalan kegiatan Tzu Shao. Pada tayangan kilas balik kegiatan Tzu Shao, terlihat rangkaian kegiatan yang masih dilaksanakan secara daring akibat pandemi yang masih gencar.
Acara diambil alih oleh Shigu Eka untuk memimpin Ice Breaking pukul 08.20 WIB. Seluruh peserta dan mentor bangkit berdiri dan berbaris menghadap ke tengah aula sambil memegang bahu orang di depannya. Jika Shigu Eka memberi instruksi untuk maju atau mundur, setiap kelompok harus melakukan kebalikannya.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai Perkenalan dan Aturan Tzu Shao yang dibawakan oleh Shigu Ernesta pukul 08.30 WIB. Pada penjelasan materi ini, Tzu Shao diartikan sebagai suatu kegiatan positif dengan memahami dan mempraktikan prinsip-prinsip Tzu Shao yaitu menghormati, mensyukuri, dan menghargai sesama. Ada juga beberapa peraturan yang harus dipatuhi seluruh peserta seperti memakai seragam lengkap, memakai watao, berpenampilan rapi, mengenakan sepatu putih, datang tepat waktu, dan berhumanis.
Pukul 09.15 WIB, diajarkan isyarat tangan dengan lagu “Menyingsing Fajar” yang dipimpin oleh Tim Teratai SMK. Beberapa peserta juga turut maju ke atas panggung untuk memeragakan isyarat tangan bersama-sama hingga pukul 09.45 WIB.
Peserta menyimak tayangan ceramah master mengenai “Merangkul Seluruh Alam Semesta dengan Cinta Kasih”. Dalam tayangan, terlihat relawan Tzu Chi dari berbagai negara yang menyumbangkan cinta kasih mereka terhadap semua orang tanpa membedakan agama dan menginventarisasikan kehidupan dengan cinta kasih dan kemurahan hati.
Pukul 09.57 WIB, acara diambil alih oleh Jiejie Gebrie dengan games “Koran Berjalan”. Setiap kelompok akan diberikan dua lembar kertas koran. Seluruh anggota kelompok harus berdiri di atas selembar koran dan orang paling belakang harus mengoper satu korannya lagi ke depan. Semua anggota kelompok harus tetap berada di atas koran dan tidak boleh menginjak lantai. Kelompok yang paling cepat mencapai aula bagian tengah tanpa robekan pada koran dinyatakan sebagai pemenang.
Usai pelaksanaan seluruh rangkaian Tzu Shao, dilanjutkan dengan sesi sharing oleh Jiejie Celine, Jiejie Carren dan Gege Christian Novan pukul 10.27 WIB. Sebelum ditutup, diumumkanlah peserta Tzu Shao terbaik, Jiejie Celine, Jiejie Stefanny dan Gege Delvino.
Akhirnya pada penghujung acara pukul 10.42 WIB, kegiatan Tzu Shao ditutup dengan menyanyikan lagu “Cinta dan Damai”, doa bersama, dan penghormatan terhadap master.
Dipimpin oleh mentor, setiap kelompok berbaris untuk mengambil konsumi dan pulang ke rumah masing-masing. Acara Tzu Shao pada Sabtu, 20 Agustus 2022 berakhir pukul 11.12 WIB.