Pada Jumat-Sabtu 17-18 November 2023, Pramuka SMK Cinta Kasih Tzu Chi menyelenggarakan kegiatan Perjusa atau Perkemahan Jumat Sabtu yang berlokasi di Mekarsari, Bogor. Perjusa ini diselenggarakan guna membangun nilai-nilai Pramuka dalam kehidupan sehari-hari siswa SMK Cinta Kasih Tzu Chi dan belajar mengimplementasikan nilai Trisatya serta Dasadarma dalam aksi nyata. Kegiatan Perjusa dimulai dengan siswa yang berkumpul di lapangan indoor sebelum berangkat dengan tronton. Siswa duduk berbaris sesuai sangga masing-masing. Anggota Pramuka Inti pun mulai mengumpulkan handphone siswa ke box handphone milik kelas masing-masing guna menyimpan handphone tersebut dengan aman di ruang guru tanpa dibawa ke tempat perkemahan, tujuannya adalah agar siswa fokus dengan kegiatan dan belajar melepas diri dari ponsel. Setelah sesi pengumpulan handphone, Pramuka Inti pun mulai mengecek kehadiran siswa mulai dari sangga 1 hingga sangga 10.
Para siswa telah berkumpul, sebelum menuju ke tronton, Bapak Edi Supeno selaku Kepala SMK Cinta Kasih Tzu Chi memberi sambutan untuk membangkitkan semangat siswa. Satu atau dua patah kata tersebut diakhiri dengan doa bersama dan bersiap berbaris menuju masing-masing tronton. Setelah seluruh siswa dan guru menaiki tronton, akhirnya perjalanan menuju tempat kemah pun dimulai. Ketika diperjalanan, banyak guyonan-guyonan yang dilontarkan satu sama lain. Siswa terlihat sangat antusias dan bersemangat.
Setelah 1 jam lebih perjalanan, tibalah siswa SMK Cinta Kasih Tzu Chi ke tempat perkemahan. Seluruh siswa dibariskan dan diberikan waktu untuk merapikan barang bawaan ke tenda. Setelah seluruh siswa sudah selesai, Upacara Pembukaan Perjusa 2023 pun dimulai. Rangkaian upacara terdiri dari pembacaan Pancasila, Trisatya, Dasadarma, dan mendengarkan amanat dari Kepala SMK Cinta Kasih Tzu Chi, berakhirlah upacara pembukaan dengan berjalan lancar dan kegiatan resmi dimulai.
Kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan pionering yang dilakukan oleh setiap sangga dan dipandu oleh masing-masing mentor. Dipionering para anggota terlihat bekerja sama dengan baik dan semakin dekat. Setelah beberapa jam, akhirnya pionering seluruh sangga pun berhasil terselesaikan. Seluruh anggota Perjusa merasa senang dan merasa bahwa jerih lelahnya terbayarkan. Kesenangan tersebut dilanjut dengan kegiatan belajar sandi. Sandi yang dipelajari adalah sandi AN, AZ, kotak 1, dan kotak 2. Masing-masing sangga dapat berkumpul di wilayah mana saja asalkan nyaman dan tidak terlalu panas. Ada yang berkumpul di bawah pohon, ada yang berkumpul di sebelah tenda, dan masih banyak lainnya.
Tentunya sesi belajar tidak menyenangkan jika tidak ada tes, oleh karena itu, terdapat kuis sandi yang dipandu oleh Bryan. Kuis tersebut dapat melatih fokus dan gerak cepat siswa dalam menjawab. Setiap soal dapat dijawab dengan cukup baik, dari situlah terbukti bahwa materi yang diajarkan tersampaikan dengan baik. Sangga yang dapat menjawab soal-soal tersebut akan mendapat poin tambahan, baik poin individu maupun sangga.
Jiwa kompetitif siswa sudah mulai lebih membara dari sebelumnya karena kali ini, seluruh sangga akan bermain games pos to pos. Tata cara dan alur games dijelaskan oleh PIC Games, yaitu Celine dan Candice. Pos dibagi menjadi 5, yaitu Permainan Tongkat, Estafet Balon, Limbo, Benteng Takeshi, dan Kursi Panas. Di masing-masing pos terdapat 2 sangga yang bersaing untuk mendapat poin terbaik. Seluruh siswa bermain dengan antusias dan sangat bersemangat.
Tidak terasa, games sesi pertama pun telah selesai, peserta diberi waktu untuk istirahat selama 20 menit. Siswa pun berpencar, ada yang beristirahat dengan membeli minuman ke gerai terdekat, makan di tenda, atau hanya sekedar berbincang-bincang dengan teman. Bersama dengan teman membuat 20 menit tersebut terasa hanya sebentar. Siswa kembali dikumpulkan di lapangan dan bersiap untuk menuju lokasi games outbound.
Games outbound juga terbagi menjadi 5 pos, yaitu Pipa Bocor, Estafet Air, Angkat Ember Lepas Kaus Kaki, Merangkak, dan Voli Air. Lima pos tersebut akan membuat siswa bermain dengan air sembari mengobarkan jiwa kompetitif mereka. Pada games pipa bocor, siswa sangat sulit memenuhi pipa tersebut, karena pipa diletakkan di tanah dan seberapa banyak air yang dituang pasti akan menyerap ke tanah, baik cepat maupun lambat. Tak kalah seru, peserta games menahan ember yang berisi air sangat seru dalam melepaskan kaus kaki karena mereka melepas kaus kaki menggunakan kaki, bukan tangan. Games-games outbound tersebut telah menciptakan pengalaman serta kenangan yang berharga.
Tepat setelah games outbound berakhir, rintik-rintik hujan mulai membasahi tanah, awalnya hanya gerimis kecil. Siswa masih bolak-balik ke kamar mandi untuk bergantian membersihkan diri selepas bermain games. Sepuluh menit berlalu, hujan tak kunjung berhenti dan justru semakin deras. Para siswa diminta untuk segera masuk ke tenda. Akan tetapi, hal tersebut juga tidak membantu karena air semakin lama semakin naik dan memasuki tenda. Hujan semakin deras, siswa terpaksa harus dievakuasi ke gedung lain. Siswa pun berkumpul di satu titik dan secara bergantian memasuki kereta evakuasi.
Setelah sampai di tempat evakuasi, siswa mengganti pakaian basah yang telah terkena hujan tadi menjadi pakaian baru. Siswa pun dikumpulkan secara melingkar dan diberikan konsumsi. Makan bersama pun dimulai. Entah karena cuaca atau memang kondisi lambung yang sedari tadi menahan lapar, tetapi semua orang terlihat sangat lahap menyantap sebungkus nasi, tempe, dan telur tersebut. Makan bersama selesai, peserta diperbolehkan untuk istirahat. Alih-alih tidur, peserta menikmati kebersamaan mereka dengan berbincang, bermain games, merebus mi instan, dan banyak hal lainnya. Malam pun tiba, semua terlihat sudah lelah. Lelah berbicara, lelah bermain games, lelah menahan kantuk, peserta pun tidur menggunakan tikar atau sleeping bag yang telah mereka bawa.
Sabtu, 18 November 2023, hari kedua. Pukul 06.00 WIB seluruh siswa sudah bangun dan bersiap-siap untuk kembali ke lokasi kemah utama. Peserta mengemas barang mereka dan berbaris untuk berjalan bersama menuju tujuan. Perjalanan gedung evakuasi ke lokasi kemah utama tidaklah sedekat yang dibayangkan, sekitar 20 menit lebih, peserta berjalan bersama.
Setelah sampai di lokasi, peserta mengemas barang mereka yang terdapat di tenda masing-masing. Semua telah check barang dan mengemas, kegiatan masak bersama pun dimulai. Ada yang memasak nasi goreng, mi kuah cabai rawit, mi kuah campur telur setengah matang, atau bahkan mi goreng telur. Masakan tersebut dimakan bersama-sama dan sangatlah nikmat. Setelah perut terasa kenyang dan aman, peserta diminta berbaris untuk bersiap mengikuti penutupan kegiatan Perjusa. Kegiatan Perjusa ditutup dengan pidato Bapak Edi serta pengumuman 5 Penegak Terbaik dan Sangga Terbaik.
5 Penegak Terbaik Perjusa 2023, yaitu:
- Darren Wijaya 11 PPLG 1
- Viona Tham 11 PPLG 1
- Alviyah 11 MPLB
- Fahmi 11 PPLG 1
- Thian Fat Shin 11 PPLG 1
Juga, Sangga Terbaik Perjusa 2023, yaitu Sangga 2 (Ki Hadjar Dewantara).
Pengumuman telah berakhir, Perjusa ditutup dengan doa, sebelum menuju tronton peserta diberi waktu untuk foto bersama dengan anggota kelas. Sesi foto telah berakhir, peserta pun berbaris menuju tronton untuk kembali ke sekolah.