Rabu, 17 Januari 2024 SMK Cinta Kasih Tzu Chi kembali mengadakan kegiatan seminar. Kegiatan seminar sering diadakan oleh Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi dengan tujuan memberikan wawasan maupun pengetahuan bagi siswanya. Seminar kali ini bertemakan tentang “Golden Accelerator” yang dibawakan oleh Bapak Jeremy. Bapak Jeremy seorang digitalprenuer yang sudah terjun ke dunia jualan online dari tahun 2010. Beliau juga seorang Chief Digital Officer dari PT Saint Technologies Indonesia, yang di mana PT ini merupakan perusahaan IT dan Digital Agency terbaik di Indonesia.
Bapak Jeremy berkata bahwa public speaking sangat penting di dunia kerja nanti. Oleh karena itu Bapak Jeremy membuat suatu kelas yang bernama “Ahademy”. Di Ahademy ini kita akan diajarkan oleh Bapak Jeremy dan para tim. Ilmu-ilmu yang kita dapatkan ketika mengikuti kelas Bapak Jeremy, yaitu:
- ilmu bagaimana cara bisa mulai belajar membuat suatu konten;
- ilmu belajar berbicara depan kamera;
- belajar bagaimana strategi postingan kita dapat dilihat banyak orang;
- cara monetize postingan kita agar menghasilkan uang.
Setelah menjelaskan keuntungan yang akan didapatkan pendaftar, Bapak Jeremy langsung memanggil 2 orang. Kedua orang ini adalah orang yang tadinya tidak memiliki skill public speaking. Orang tersebut bernama Kak Noval dan Kak Edwin. Mereka ini orang yang mengikuti kelas Bapak Jeremy dengan kurun waktu hanya 2 bulan. Tidak lama mengikuti kelas Ahademy, Kak Noval langsung diminta untuk menjadi pembicara di berbagai event. Kemudian, Kak Edwin yang bekerja dari rumah bermodalkan laptop saja, tetapi Ia bisa menghasilkan puluhan juta perbulannya.
Tidak sampai di situ saja, tim Ahademy juga membuka sesi tanya jawab bagi siswa SMK Cinta Kasih Tzu Chi mengenai pentingnya public speaking atau seputar pengalaman dari para pembawa acara di Ahademy.
Kesimpulan dari seminar “Golden Accelerator” kita dapat bekerja dari mana saja dan akan ada banyak sekali peluang kerja, asalkan kita mempunyai skill public speaking. Jika kita tidak memiliki skill tersebut, kita akan kesusahan saat mencari kerja maupun berkomunikasi dengan klien-klien.